LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 2 KIMIA ORGANIK I KELAS KELARUTAN
LAPORAN
PRAKTIKUM PERCOBAAN 2
KIMIA
ANORGANIK I
DISUSUN
OLEH :
GUSTINA ROMARTI FAJRIN
(A1C119053)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr.
Drs. Syamsurizal., M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
ILMU PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2021
VII. DATA PENGAMATAN
6.1
. Faktor Suhu
No |
Prosedur |
Alat
dan Bahan |
Tujuan
Prosedur |
Hasil
pengamatan |
1 |
Melarutkan 3 sdt gula kedalam gelas
yang berisi 40 ml air bersuhu ruangan |
Sendok : untuk
mengaduk zat Gelas : sebagai
wadah terjadinya pelarutan Stopwatch
: untuk menghitung waktu pelarutan gula |
Untuk
melihat kecepatan kelarutan gula terhadap pengaruh suhu |
Kecepatan
pelarutan gula gelas 1 = 38,5 s |
2 |
Melarutkan 3 sdt gula kedalam gelas
yang berisi 40 ml air dingin |
Kecepatan
pelarutan gula gelas 2 = 1 menit 12 detik |
||
3 |
Melarutkan 3 sdt gula kedalam gelas yang berisi 40 ml air
panas |
Kecepatan
pelarutan gula gelas 3 = 29 detik |
6.2
. Faktor Ukuran zat terlarut
No |
Prosedur |
Alat
dan Bahan |
Tujuan
Prosedur |
Hasil
pengamatan |
1 |
Melarutkan 3 sdt gula yang tidak
dihaluskan kedalam gelas yang berisi air bersuhu ruangan |
Sendok
: untuk
mengaduk zat Gelas
: sebagai
wadah terjadinya pelarutan Stopwatch
: untuk menghitung waktu pelarutan gula dalam air. Gula
:
sebagai zat terlarut Air
: sebagai
zat pelarut |
Untuk
melihat kecepatan kelarutan gula terhadap pengaruh ukuran zat terlarlarut |
Kecepatan
pelarutan gula yang tidak dihaluskan = 38 s |
2 |
Melarutkan 3 sdt gula yang dihaluskan
kedalam gelas yang berisi air bersuhu ruangan |
kecepatan
pelarutan gula yang dihaluskan = 30 s |
6.3
. Faktor Banyaknya volume pelarut
No |
Prosedur |
Alat
dan Bahan |
Tujuan
Prosedur |
Hasil
pengamatan |
1 |
Melarutkan 3 sdt gula kedalam gelas
yang berisi air bersuhu ruangan dengan volume 40 ml |
Sendok
: untuk
mengaduk zat Gelas
: sebagai
wadah terjadinya pelarutan Stopwatch
: untuk menghitung waktu pelarutan gula dalam air. Gula
:
sebagai zat terlarut Air
: sebagai
zat pelarut |
Untuk
melihat kecepatan kelarutan gula terhadap pengaruh volume zat pelarut |
Kecepatan
pelarutan gula dalam 40 ml air = 38,4
s |
2 |
Melarutkan 3 sdt gula kedalam gelas
yang berisi air bersuhu ruangan dengan volume 20 ml |
Kecepatan
pelarutan gula dalam 20 ml air = 30,58 s |
6.4
. Faktor pengadukan
No |
Prosedur |
Alat
dan Bahan |
Tujuan
Prosedur |
Hasil
pengamatan |
1 |
Melarutkan 3 sdt gula kedalam gelas
yang berisi air bersuhu ruangan dengan volume 40 ml (diaduk ) |
Sendok
: untuk
mengaduk zat Gelas
: sebagai
wadah terjadinya pelarutan Stopwatch
: untuk menghitung waktu pelarutan gula dalam air. Gula
:
sebagai zat terlarut Air
: sebagai
zat pelarut |
Untuk
melihat kecepatan kelarutan gula terhadap pengaruh volume zat pelarut |
Kecpatan
pelarutan gula yang diaduk = 38 s |
2 |
Melarutkan 3 sdt gula kedalam gelas
yang berisi air bersuhu ruangan dengan volume 40 ml (tidak diaduk) |
kecepatan
pelarutan gula yang tidak diaduk= setelah 2 menit gula msih belum larut |
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama
yaitu pengaruh dari faktor suhu dilakukan dengan tiga perlakuan. Pada suhu
ruangan, suhu dingin/rendah , dan suhu panas/tinggi. Pelarutan gula yang
dilakukan pada suhu ruangan lebih lambat daripada yang dilakukan pada suhu
tinggi, sedangan lebih cepat dari pada suhu rendah, hal ini terjadi karena energy
kinetic nya itu belum membesar dan mengakibatkan pelarutan itu terjadi secara
normal yaitu tidak cepat dan tidak begitu lambat. Pelarutan yang dilakukan pada
suhu tinggi adalah pelarutan tercepat gula terhadap air, hal ini terjadi karena
pada saat suhu tinggi itu menyebabkan energy kinetic dari zat tersebut
meningkat yang menyebabkan molekul-molekul gula itu saling bertabrakan semakin
cepat dan berdisiosiasi ke seluruh molekul air, sehingga pelarutannya terjadi
begitu cepat.
Pada percobaan kedua
yaitu pada pengaruh ukuran zat pelarut memperlihatkan bahwa gula yang sudah
dihaluskan memiliki ukuran zat yang lebih kecil daripada gula yang belum
dihaluskan, gula yang dihaluskan melarut lebih cepat di dalam air daripada gula
yang tidak dihaluskan. Hal ini, menyebabkan molekul air lebih mudah untuk
memecah molekul gula dan membuatnya terdistribusi ke seluruh molekul yang
sehingga terbentuknnya arutan gula.
Pada percobaan ketiga
yaitu pengaruh faktor banyaknya volume terlarut , terdapat kesalahan
dipercobaan ini . Dimana, Kecepatan melarut gula di dalam air yang bervolume 40
ml lebih lambat daripada kecepatan melarut pada air yang bervolume 20 ml. Seharusnya
, Kecepatan melarut gula pada air yang volumenya kebih besar itu lebih cepat
daripada volume air yang leboh kecil, karena air yang lebih banyak akan
menyerbu molekul gula lebih banyak yang menyebabkan gula itu lebih cepat larut.
Dan air tersebut akan mendistribusikan molekul gula tersebut menjadi satu fasa
dengan air.
Pada percobaan keempat
yaitu faktor pengadukan, terlihat bahwa gula yang diaduk itu mengalami pelarutan
yang lebih cepat darpada gula yang tidak diduk sama sekali, bahkan setelah 2
menit put gula tersebut sulit melarut dalam air. Hal ini terjadi karena gula
yang yang belum terlarut itu memerlukan suatu gaya (F) atau dorongan dari kita
untuk menggerakkan partikel gula yang berukuran bear tersebut sehingga
munculnya energy gerak atau energy kinetik air dapat memecah molekul gula
tersebut dan akhirnya terjadilah suatu pelarutan yang menyebabkan 2 zat
tersebut bergabung menjadi satu fasa.
VIII. PERTANYAAN
1.
Kenapa gula lebih cepat melarut di dalam air dengan suhu tinggi ?
2.
Bagaimana bisa air dengan volume yang lebih banyak dapat lebih cepat melarutkan
gula ?
3.
Jelaskan kenapa energy kinetic yang meningkat karena suhu dapat menyebabkan
molekul-molekul zat bergerak lebih cepat ?
X. KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah :
1. Tahapan
dalam menentuka gula dalam air ini yaitu dimulai dari mepersiapkan alat dan
bahan, lalu melakukan uji coba terhadap bahan yang digunakan sebagai objek
kelarutannya , kemudian dilnajutkan dengan mengamati hasil dari percobaan yang
telah dilakukan. Dan yang terakhir yaitu merumuskan apa yang menyebebkan zat
tersebut mengalami hal yang diamati terhadap beberapa perlakuan yang telah
dilakukan, dan dihubungkan dengan teori-teori yang lengkap sehingga dapatlah
inti sari dari percobaan ini.
2. Kelarutan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktur suhu (temperature), faktor
banyaknya zat trelarut, faktor banyaknya volume zat belarut dan pengaduk. Dan juga
Kelarutan itu dapat ditingkatkan dengan berbagai cara yaitu, contohnya dengan
merubah bentuk fisik atau kimia dari senyawa tersebut ,bahkan juga dapat
dilakukan dengan mengubah struktur zat tersebut sehingga berubah menjadi
garamnya dan juga dapat dilakukan dengan cara cara bahan pelarut tidak aktif
penyuka air
XI. DAFTAR PUSTAKA
Cairns, Donald, 2004, Intisari Kimia Farmasi, EGC,
Jakarta.
Sahidin, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Kimia
Organik Farmasi. Unhalu: Kendari.
Sayuti,Muhammad. 2017. Pengaruh
Perbedaan Metode Ekstraksi, Bagian Dan Jenis Pelarut Terhadap Rendemen Dan
Aktifitas Antioksidan Bambu Laut (Isis Hippuris). Technology Science and Engineering Journal. Volume 1 No 3.
Widiarti.L, Wirjosentono.B, Eddyanto.2017. ANALISIS
SIFAT TERMAL DAN UJI KELARUTAN DARI KARET ALAM SIKLIS DAN KARET ALAM CAIR
SIKLIS. Jurnal Kimia
Mulawarman. Volume 14 Nomor 2
Widyaningsih, L. 2009. “Pengaruh Penambahan Kosolven
Propilen Glikol Terhadap Kelarutan Asam Mefenamat”. Skripsi. Fakultas
Farmasi Universitas Muhammadiyah: Surakarta.
Yoga,willybrodus.2017. TEKNIK PENINGKATAN KELARUTAN OBAT. Jurnal Farmaka. Volume
14 Nomor 2
Ijin menjawab pertanyaan no 1
BalasHapusPerkenalkan saya Esra Oktapriani Gultom (A1C119059)
Hal ini dipengaruhi oleh pergerakan molekul yang ada pada air bersuhu tinggi dan membuat zat padat seperti gula lebih mudah larut. Pada air panas, terdapat lebih banyak molekul yang bergerak dibandingkan pada airdingin.Akibatnya, akan terjadi lebih banyak tabrakan atau benturan antara molekul air dan benda padat, dalam hal ini adalah gula.Saat molekul air bergerak dengan lebih cepat, maka ikatan antar molekul lebih mudah ditarik dan dipecah.
Baiklah, saya Sindi Permata Sari, Nim A1C119064. Ingin menjawab Pertanyaan dari gustina no 2 . Air yang volume lebih banyak dapat melarutkan gula, molekulnya membentuk ruang yang lebih besar (kecuali pada volume minimumnya) dan gaya tariknya akan semakin kuat dan molekul gula mudah masuk di antara molekul air dingin karena gaya adhesi air+garam/gula < gaya kohesinya.
BalasHapusBaiklah perkenalkan nama saya Lela Sastry Br Sormin dengan Nim A1C119086 akan menjawab pertanyaan no 3 Pelarutan gula yang dilakukan pada suhu ruangan lebih lambat daripada yang dilakukan pada suhu tinggi, sedangan lebih cepat dari pada suhu rendah, hal ini terjadi karena energy kinetic nya itu belum membesar dan mengakibatkan pelarutan itu terjadi secara normal yaitu tidak cepat dan tidak begitu lambat. Pelarutan yang dilakukan pada suhu tinggi adalah pelarutan tercepat gula terhadap air, hal ini terjadi karena pada saat suhu tinggi itu menyebabkan energy kinetic dari zat tersebut meningkat yang menyebabkan molekul-molekul gula itu saling bertabrakan semakin cepat dan berdisiosiasi ke seluruh molekul air, sehingga pelarutannya terjadi begitu cepat.
BalasHapus